4 Cara Memilih Pupuk Untuk Tanah Gambut Yang Asam Pada Perkebunan Kelapa Sawit
Salam petanibedasi, pada kesempatan hari ini kami akan berbagi sedikit informasi mengenasi perawatan perkebunan kelapa sawit yaitu dalam tahap pemupukan yang tentunya sangat penting kita ketahui karena masih saja banyak ditemukan kesalahan-kesalahan dalam cara pemupukan ini berikut akan kami uraikan sedikit untuk para pembaca sekalian.
Pada dasarnya pada lahan gambut cenderung memiliki nilai pH yang terbilang rendah hal ini menyebabkan masalah didalam penyerapan hara didalam pupuk tersebut. Seperti kita ketahui pupuk itu sendiri ada banyak macamnya, baik tunggal maupun majemuk yang mana beberapa jenis pupuk bisa bersifat asam dan juga basa. Hal ini perlu kita ketahui untuk mencocokkan pupuk apa yang cocok untuk kita aplikasikan pada perkebunan kita, terlebih lagi pada lahan gambut yang pada dasarnya memiki nilai pH yang rendah.
Apabila kita salah memilih pupuk, maka yang akan terjadi adalah tanah tersebut akan bertambah asam sehingga pupuk tidak dapat diserap sempurna. Hal ini berdasarkan bahwa pupuk akan dapat diserap sacara optimal pada kondisi pH yang mendekati netral.
Maka dari itu sebelum kita aplikasi pupuk, ada baiknya kita perlu cek kondisi pH tanah dengan alat pH Meter untuk melihat nilainya apakah asam atau basa sehingga kita bisa mengetahui pupuk apa yang langsung kita gunakan. Berikut urutan pupuk yang wajib kamu ketahui
1. Dolomit (Magnesium /mg)
Dolomit merupakan pupuk dengan kandungan magnesium tinggi yang berguna untuk meningkatkan nilai pH tanah. Magnesium itu sendiri merupakan unsur hara sekunder yang dibutuhkan dalam jumlah cukup banyak oleh tanaman. Pupuk ini lebih sering digunakan para petani sebagai pupuk dasaran pada tahap pengolahan tanah sehingga setelah memasuki masa tanam (1 bulan setelah olah tanah) kondisi tanahnya menjadi baik dengan pH yang optimal.
Untuk rekomendasi pemberian dolomit bisa disesuaikan dengan rekomendasi dari tiap daerah masing-masing.
Untuk pupuk magnesium lainnya seperti Kiserit cenderung dapat menjadi asam karena reaksi kimia pupuk tersebut. Sehingga kami tidak rekomendasikan untuk tanah yang sudah asam.
2. Rock Phospat (Unsur P/Fosfat)
Pupuk RP ini merupakan pupuk yang berasal dari batuan yang mengandung unsur P dengan jumlah tinggi namun tidak bersifat asam sehingga pupuk ini dikatakan cocok untuk diberikan pada tanah gambut yang asam sehingga tidak memperburuk keadaan tanah tersebut.
Pemberian pupuk ini dapat di lakukan setelah pemberian pupuk dolomit atau kurang lebih 1 bulan setelahnya.
Penggunaan pupuk dengan unsur P lainnya seperti TSP dan SP-36 dapat juga diberikan pada tanah yang memiliki nilai pH yang netral-basa. Namun bila pada tanah gambut yang asam kami sarankan untuk tidak diberikan.
3. Urea (unsur N/ Nitrogen)
Urea dapat digunakan pada pemupukan sawit karena selain memberikan unsur nitrogen, pupuk juga tidak terlalu bersifat asam ke tanah sehingga masih baik untuk diaplikasikan. Pupuk ini dapat diaplikasikan pada 1 bulan setelah pupuk Rock Phospat.
Penggunaan pupuk Nitrogen lainnya seperti ZA tidak kami sarankan karena bisa bersifat asam pada tanah tersebut sehigga pH tanah tersebut akan kembali turun.
4. KCL (unsur K/ Kalium)
Pupuk ini pada dasarnya dapat bersifat asam, namun untuk saat ini belum ada rekomendasi lain pupuk dengan kadar kalium tinggi yang dapat meningkatkan kadar pH. Pupuk ini dapat diberikan pada 1 bulan setelah pupuk urea.
Pada kondisi tanah yang sebelumnya telah kita berikan Dolomit dan Rock Phospat sebelumnya, maka kita tidak perlu khawatir untuk memberikan pupuk KCL ini karena tanah tersebut kondisi pH nya sudah lebih baik dibandingkan sebelum pemberian pupuk tersebut.
Leave a Comment